1. Beranda
  2. News

Puluhan Hektare Sawah di Aceh Utara Terancam Gagal Panen Akibat Banjir

Oleh ,

KOALISI.co - Puluhan hektare sawah di enam desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara terancam gagal panen akibat terendam banjir sejak Jumat (6/10/2023) lalu.

Geuchik Desa Meunye Pirak, Zainal Abidin mengatakan, banjir telah merendam sawah warga seluas kurang lebih 90 hektar.

"Jika terendam banjir seperti ini, biasanya padi akan membusuk dan gabahnya kosong. Sehingga kembali gagal panen," kata Zainal saat ditemui KOALISI.co, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga: 1.716 Hektar Lahan Sawah di Aceh Kering Hingga Gagal Panen

Menurut Zainal, saat ini banjir di enam desa seperti Desa Tanjong, Desa Lawang, Desa Ceubrek, Desa Siren, Desa Pante Pirak, Desa Beuringen dan Desa Meunye Pirak sudah mulai surut.

“Ketinggian banjir semula mencapai 70 cm dan kini sudah mulai surut di rumah warga. Namun, sawah masih terendam banjir sejajar dengan batang padi bahkan ada yang tenggelam,” ujar Zainal.

Jika tahun ini kembali gagal panen, kata Zainal, maka sudah empat kali warga di sana mengalami gagal panen akibat banjir sejak akhir tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Petani Aceh Utara Undang Jokowi Tinjau Bendungan Krueng Pase yang Mangkrak

"Walaupun ada yang panen pasca terendam banjir, hasilnya tidak memuaskan dan banyak petani yang rugi hingga ada yang terutang setiap tahunnya," jelas Zainal.

Zainal mengaku prihatin melihat kondisi warganya yang mayoritas adalah petani dan mata pencahariannya adalah bersawah. Namun, mereka selalu harus membeli beras karena gagal panen.

"Apalagi beras saat ini cukup mahal mencapai Rp250.000 per 15 kilo," ungkapnya.

Baca Juga: Banjir di Aceh Utara Meluas Rendam 8 Kecamatan, 1.600 Jiwa Mengungsi

Zainal mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya terjadi akibat luapan sungai yang melintasi desa mereka.

"Sebab, sejak tahun 2014 hingga sekarang sungai tersebut tidak pernah dilakukan normalisasi. Sehingga air kiriman dari Krueng Pirak Timu tertahan di sejumlah desa kami," tambahnya.

Dulu, sebut Zainal, pernah dilakukan normalisasi sungai tahun 2014 dan banjir tidak terlalu parah seperti ini. Karena air bisa lewat ke bawah sampai ke Lhoksukon.

Baca Juga:Banjir Rendam 3 Kecamatan di Aceh Utara, 50 KK Mengungsi

"Kami berharap kepada pemerintah agar dilakukan normalisasi sungai, karena sudah lama warga mengalami gagal panen akibat banjir sehingga warga bisa menikmati hasil panennya," pungkas Zainal Abidin.

Baca Juga