KOALISI.co - “Attitude is everything, and everything is attitude!,” demikian ujar Dr. Hasrat Efendi Samosir, M.A saat memberikan kata sambutan selaku Ketua Panitia dalam Pelantikan Pengurus Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Sumatera Utara (ISKI Sumut) periode 2023-2026 di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman No. 41, pada Rabu (7/6/2023).

Ia menegaskan, hal ini perlu untuk diterapkan, terlebih lagi menjelang gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Katakan yang baik atau diam, sebab terlalu banyak ujaran kebencian untuk menciptakan negara yang harmonis, lewat tutur yang harmonis,” jelasnya.

Baca Juga: FISIP UMA Sukses Gelar Pelatihan Jurnalistik

Pernyataan ini sesuai dengan data yang diperoleh dari salah satu pemberitaan di Media Kompas bahwa berita terindikasi hoaks mulai dari Agustus 2018 sampai April 2019 terindikasi sebanyak 1.731 konten yang tersebar di berbagai platform media sosial, khususnya Facebook.

Bahkan, selama April 2019, konten berupa kabar bohong turut memicu ujaran kebencian sebanyak 486 unggahan. Baik itu dalam bentuk hinaan, tuduhan, umpatan, bahkan intimidasi yang mendorong tindak kekerasan.

Hasrat mengatakan hal ini penting untuk menjadi perhatian bersama, agar masyarakat dapat menyikapi secara bijak perbedaan yang ada di Sumatera Utara dengan saling menghargai.

Baca Juga: FISIP UMA Sukses Gelar Pelatihan dan Simulasi Public Relations Dalam Sosialisasi Pemilu 2024

“Saling menghargai tentu bisa mengantarkan Sumut yang harmonis dan maju dengan 8 etnis (penduduk asli –red) yang ada di dalamnya bisa saling bergandengan tangan,” ungkapnya.

Untuk itu, Ia mengajak para peserta untuk bangga dengan keberagaman yang ada, seperti halnya bangga dengan batik sebagai identitas budaya bangsa.

Sementara Ketua Dewan Pakar ISKI Sumut, Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si pada sesi seminar bertema: “Komunikasi Bermartabat untuk Sumut yang Harmonis dan Maju” mengatakan, bahwa komunikasi bermartabat adalah salah satu cara dalam meningkatkan toleransi atas berbagai perbedaan budaya yang ada.

Baca Juga: Mendalami Arti Cantik, IMAJINASI Fisip UMA Gelar Acara Talkshow

“Dengan komunikasi yang efektif, individu dapat mengurangi stereotip dan prasangka, serta mempromosikan inklusi dan kerukunan antarbudaya,” terangnya.

Ia meyakini dengan pasti, bahwa komunikasi bermartabat alias ‘tutur’ memili kans penting dalam pengembangan sektor ekonomi daerah untuk terus tumbuh dan maju.

Ketua ISKI Pusat Dr. Dadang Rahmat Hidayat, M.Si pada saat yang sama menambahkan, informasi dan komunikasi serta kondisi psikologis menjadi faktor penting dalam harmonisasi sosial. "Sehingga, tidak gagal paham baik dalam berkomunikasi, bersosial, maupun berbangsa dan bernegara," pungkasnya.