Kisah Fitri, 15 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honorer di Aceh Utara
KOALISI.co - Di sebuah desa kecil di Sumbok Rayeuk, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, terdapat seorang guru honorer yang pantang menyerah.
Ia adalah Fitriani, seorang wanita berusia 42 tahun yang telah mengabdi sebagai guru selama 15 tahun.
Fitri memulai kariernya sebagai guru honorer di TK RA Raudlatul Abral pada tahun 2008.
Baca Juga: Dari Ibu Rumah Tangga, Cut Kamaliah Sukses Jadi Pengusaha Tahu di Aceh Utara
Ia mengaku bahwa menjadi guru adalah cita-citanya sejak kecil. Ia senang bisa bertemu dengan anak-anak dan berbagi ilmu dengan mereka.
Meskipun hanya digaji Rp200 ribu per bulan, Fitri tidak pernah mengeluh. Ia tetap bersemangat mengajar dan mendidik anak-anak didiknya.
"Saya mengajar sudah 15 tahun lamanya, dan menjadi guru itu pilihan hidup saya. Jangan membahas honor kurang etis, yang terpenting saya bisa terus mengajar,” kata Fitri saat ditemui KOALISI.co.
Baca Juga: Nurul Safira, Gadis Muda Pemilik Usaha Minuman di Aceh Utara
Fitri mengaku bahwa gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, ia bersyukur bahwa suaminya memiliki pekerjaan tetap sebagai buruh bangunan.
"Suami saya bekerja sebagai buruh bangunan. Dari situlah kami mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Fitri.
Fitri berharap agar pemerintah lebih memperhatikan para guru honorer. Ia berpendapat bahwa guru honor juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Baca Juga: Kisah Sukses Maulidi Peternak Ayam Bertelur di Aceh Jaya Melalui Pembiayaan Bank Aceh
"Saya berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib kami para guru honorer. Kami juga ingin memiliki kesejahteraan yang layak agar bisa fokus mengajar dan mendidik anak-anak,” ujar Fitri.
Fitri adalah sosok guru yang inspiratif. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan pantang menyerah, kita bisa meraih cita-cita kita.
Ia juga menjadi contoh bagi para guru honorer lainnya untuk tetap semangat mengajar dan mendidik anak-anak bangsa.