Mengenal Hutan Desa Pulo Meuria Aceh Utara
KOALISI.co – Kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Lalu mengapa perlu mengenal dan sayang kepada Hutan Desa (HD) di Gampong/Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geureudong Pase, Kabupaten Aceh Utara?
Bukan tanpa alasan, HD yang terletak dibagian paling barat Aceh Utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah itu perlu untuk dikenal, “Setidaknya ada 6 alasan” kata Keurani/Sekretaris Desa Pulo Meuria, Rian Mirza (26), kepada KOALISI.co, Minggu (22/9/2024) malam.
Sebelum membahas alasannya, ada pertanyaan lagi, apa sih itu HD? Jawabannya, HD merupakan salah satu dari 5 skema Program Perhutanan Sosial (PS) yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain HD, ada juga Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Adat (HA) dan Kemitraan Kehutanan.
Baca Juga: Masyarakat Desa Pulo Meuria Bentuk Tim Ranger untuk Jaga Hutan Desa
Tunggu dulu, sebelum lebih spesifik membahas HD Pulo Meuria, tidak lengkap rasanya jika belum menjelaskan bahwa tujuan program PS ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat hubungan antara masyarakat dan hutan. Nah, berikut alasan mengapa perlu mengenal HD Pulo Meuria.
Alasan pertama, HD Pulo Meuria merupakan program PS pertama dan satu-satunya di Aceh Utara yang ditetapkan oleh KLHK serta memberikan hak kelola HD seluas 1.428 hektare kepada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Pulo Meuria pada tahun 2018 silam.
“Dari proses pengusulan, penetapan hingga pengelolaan HD ini, kami warga selalu didampingi oleh LSM Bina Rakyat Sejahtera (BYTRA),” cerita Rian yang juga menjabat sebagai bendahara LPHD Pulo Meuria.
Baca Juga: Bappenas dan USAID ke Aceh Utara, Ini Agendanya
Alasan kedua, HD ini berada pada area hutan lindung seluas 852 hektare dan 576 hektare berada pada area hutan produksi tetap. Lokasi ini penting dan perlu untuk dijaga dari pelanggaran-pelanggaran lingkungan seperti pembalakan liar, perambahan hutan dan perburuan liar, demi keberlanjutan kelestarian lingkungan.
Saat diwawancarai, Rian menjelaskan bahwa saat ini mereka telah membentuk kelompok tim Ranger (penjaga hutan) yang terdiri dari 15 orang pemuda setempat untuk menjaga HD tersebut.
“Kita rutin melakukan patroli setiap bulan, kecuali ada kendala cuaca hujan,” ungkap Rian sambil menjelaskan waktu tempuh dari kantor desa menuju ke HD selama 2 jam dengan jarak kurang lebih 17 kilometer.
Baca dihalaman selanjutnya>>>
Komentar