KOALISI.co - Salah satu peserta mengatasnamakan Aliansi Milenial Cinta Demokrasi yang melakukan aksi penolakan kedatangan Anies Baswedan ke Aceh dibebaskan oleh pihak Kepolisian.

Sebelumnya, puluhan pemuda melakukan aksi penolakan kehadiran Calon Presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan ke Aceh di Bundaran Lambaro, Aceh Besar, pada Jumat pada 2 Desember 2022 pagi.

Alhasil, para pemuda berjumlah puluhan itu pun terpaksa dibubarkan massa dari Kader Partai Nasdem dan pihak Kepolisian. Sebab, mereka melakukan aksi tanpa surat pemberitahuan kepada pihak Kepolisian.

Baca Juga: Ribuan Relawan Antusias Sambut Calon Presiden Anies Baswedan di Aceh

“Masa diperkirakan puluhan itu melakukan aksi penolakan terkait kedatangan Anies Baswedan dengan cara berorasi di bundaran Lambaro, Aceh Besar,” kata Kasat Intelkam Kompol Suryo Sumantri Darmoyo, Sabtu (3/11/2022).

Saat rombongan dari Garda Partai NasDem tiba di bundaran Lambaro dari arah Blang Bintang menggunakan kendaraan roda empat, langsung turun untuk melakukan pembubaran secara paksa.

"Para Garda NasDem kemudian mencabut atribut dari peserta aksi dan mengamankan sejumlah atribut tersebut kedalam mobil pick up milik mereka," terangnya.

Baca Juga: DPW Nasdem Aceh Duga Pencabutan Izin Silaturahmi Akbar Anies Baswedan Ada Tekanan

Dikatakan, sempat terjadi selisih paham antara peserta aksi dengan garda Partai Nasdem. Namun, Polisi yang sedang mengamankan rute rombongan Anies Baswedan langsung melakukan pembubaran peserta aksi maupun garda Partai NasDem.

"Agar tidak terjadi kericuhan secara meluas, kita melakukan negosiasi dengan Korlap aksi bernama Hafiz, dikarenakan aksi mereka lakukan tersebut tidak mengantongi STTP dari pihak Kepolisian Polresta Banda Aceh," ungkapnya

Pihak Kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan terhadap salah satu peserta aksi terkait kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda tersebut.

Baca Juga: Partai NasDem Deklarasi Anies Sebagai Calon Presiden 2024

"Setelah dimintai keterangan dan menghindari amukan dari kader partai NasDem, peserta aksi tersebut dilepaskan kembali," demikian Kasat Intelkam.