Program Light Up The Dream PLN Terangi Sabang, Fitriani Kini Nikmati Listrik

KOALISI.co - Di rumah sederhana di Gampong Cot Abeuk, Sabang, aroma martabak telur merebak dari dapur kecil milik Fitriani (38). Malam itu berbeda dari biasanya.
Untuk pertama kalinya, warung kecilnya tampak terang benderang. Ibu dua anak ini menjadi salah satu dari 10 penerima manfaat program Light Up The Dream (LUTD), gerakan sosial pegawai PLN yang membantu masyarakat kurang mampu agar dapat menikmati listrik mandiri.
“Dulu malam-malam gelap sekali, cuma satu lampu kecil. Sekarang terang, saya bisa jualan sampai malam,” ujar Fitriani dengan mata berbinar, Senin (20/10/2025).
Baca Juga: PLN Aceh dan Pemkab Pidie Perkuat Sinergi Dukung Pelayanan Listrik Andal dan Pembangunan Daerah
Selama bertahun-tahun, Fitriani berjuang di tengah keterbatasan. Ia mengandalkan lampu minyak untuk menerangi warungnya, meski sering kali pelanggan merasa iba melihatnya berjualan dalam gelap.
Harapannya berubah ketika petugas PLN datang membawa kabar bahwa dirinya terpilih sebagai penerima manfaat program LUTD. “Saya menangis waktu dikasih tahu. Akhirnya saya punya listrik sendiri,” kenangnya haru.
Kini, bukan hanya rumahnya yang terang, tetapi juga warung kecil di depan rumahnya kembali hidup hingga larut malam. Pendapatan meningkat, anak-anaknya bisa belajar lebih lama, dan hidup terasa lebih nyaman dan pasti.
Baca Juga: PLN UID Aceh Jamin Pasokan Listrik Andal untuk Gedung Arsip Modern Aceh Peusapat
Program Light Up The Dream di Sabang merupakan bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional ke-80 bertema “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan.”
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, bersama jajaran pemerintah daerah dan Forkopimda Kota Sabang.
“Hari ini kita tidak hanya menyalakan listrik, tapi juga menyalakan harapan. Selama masih ada satu rumah rakyat Indonesia yang hidup dalam gelap, pekerjaan kami belum selesai,” kata Hartanto.
Baca Juga: PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Sistem Kelistrikan Aceh
Ia menegaskan bahwa kisah seperti Fitriani menjadi simbol semangat PLN untuk terus menghadirkan terang dan harapan di seluruh pelosok negeri.
General Manager PLN UID Aceh, Mundhakir, menambahkan bahwa Light Up The Dream merupakan gerakan hati dari insan PLN. “Setiap rupiah yang disumbangkan pegawai adalah tanda cinta bagi saudara-saudara kita yang belum merasakan terang,” ujarnya.
Aceh kini telah mencapai rasio elektrifikasi 99,99 persen dengan melistriki seluruh 6.500 desa. Namun bagi Mundhakir, angka tersebut bukan sekadar capaian teknis, melainkan representasi nyata dari perubahan hidup masyarakat yang kini dapat menikmati manfaat listrik.
Baca Juga: PLN Aceh Minta Doa dan Dukungan Masyarakat untuk Pemulihan Listrik
Selain menyambungkan listrik gratis bagi 10 keluarga penerima manfaat, PLN juga menyalurkan bantuan sosial berupa sembako untuk 37 warga fakir miskin dan 16 anak yatim, serta memberikan bantuan operasional bagi masjid di Desa Cot Abeuk.
Pemerintah Kota Sabang dan Forkopimda turut memberikan apresiasi atas kontribusi PLN bagi masyarakat. Sekda Kota Sabang menyebut bahwa PLN tidak hanya menyalakan lampu, tetapi juga menyalakan semangat hidup warga.
Sementara Kapolres Sabang, AKBP Sukoco, menilai bahwa listrik berperan penting dalam meningkatkan keamanan dan produktivitas masyarakat. Danlanal Sabang, Kolonel Laut (P) Sadimin, menegaskan bahwa listrik merupakan fondasi utama bagi kemajuan wilayah kepulauan.
Ketika malam turun, cahaya dari rumah Fitriani menjadi simbol harapan baru. Bagi sebagian orang, itu mungkin hanya lampu biasa. Namun bagi Fitriani, cahaya itu adalah kehidupan baru yang menandai perubahan besar dalam hidupnya.
Dari Sabang, titik awal negeri ini, PLN kembali menyalakan harapan bagi Nusantara.




Komentar