Rupiah Kian Melemah, Dolar Kini Naik Jadi Rp16.125
KOALISI.co - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami tekanan seiring dengan sikap wait and see pelaku pasar yang menantikan rilis data inflasi AS pekan ini.
Menurut data Refinitiv, rupiah melemah ke posisi Rp16.125 per dolar AS pada Selasa (14/5/2024).
Pelemahan ini terjadi di tengah ketidakpastian investor yang menunggu pengumuman data inflasi AS yang dijadwalkan rilis pada Rabu (15/5/2024). Data inflasi tersebut menjadi sorotan utama pasar global karena akan mempengaruhi arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Saat ini, inflasi AS tercatat mencapai 3,5% secara year-on-year (yoy) untuk periode Maret 2024. Inflasi inti, yang menjadi perhatian utama The Fed, juga lebih tinggi dari perkiraan konsensus yang memprediksi angka 3,7% yoy, namun realisasinya mencapai 3,8% yoy, sama seperti bulan sebelumnya.
Jika data inflasi menunjukkan pelonggaran, optimisme untuk pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan meningkat. Sebaliknya, jika inflasi tetap tinggi, The Fed mungkin akan mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih ketat.
Selain itu, beberapa pejabat The Fed dijadwalkan memberikan pernyataan pekan ini. Komentar mereka mengenai kondisi makroekonomi dan pandangan terhadap kebijakan moneter ke depan sangat dinantikan oleh pasar.
Pelaku pasar akan mencermati apakah mayoritas pejabat The Fed menunjukkan kecenderungan dovish atau tetap konsisten dengan sikap hawkish mereka berdasarkan data ekonomi dan ketenagakerjaan saat ini.