1. Beranda
  2. News

WALHI Aceh Sebut Karhutla di Aceh Terbanyak, Peringkat Pertama di Indonesia

Oleh ,

KOALISI.co - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menyebutkan kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Aceh terbanyak dan menduduki peringkat pertama di Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Aceh menempati peringkat pertama sebagai daerah dengan kasus kebakaran hutan terbanyak di Indonesia, yaitu sebanyak 53 kali kejadian hingga Juni 2023.

Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin mengatakan, kondisi ini merupakan ancaman nyata bagi lingkungan dan masyarakat Aceh.

Baca Juga: Polisi Kepung Rumah Warga Pasca Aksi Tolak Tambang di Nagan Raya, Ini Kata WALHI Aceh

“Pentingnya pemerintah Aceh untuk tidak lengah dalam menghadapi situasi ini,” kata Ahmad Shalihin yang akrap disapa Om Sol pada Kamis (27/7/2023).

Dikatakan Om Sol, Karhutla bukanlah satu-satunya masalah di Aceh, kekeringan dan krisis air akibat fenomena El Nino juga harus diwaspadai dengan serius.

“Kita mendorong pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk meningkatkan koordinasi yang kuat dalam mengatasi masalah Karhutla dan fenomena El Nino,” ujar Om Sol.

Baca Juga: WALHI Aceh Sebut Pembangunan Jalan Kutacane-Langkat Picu Ilegal Loging

Selain itu, perlu ada perencanaan anggaran dan fasilitas yang siap siaga untuk menghadapi potensi bencana yang timbul.

“Pendataan wilayah yang berpotensi terdampak dan penyebaran informasi tentang fenomena El Nino menjadi langkah kritis untuk meminimalisir dampak kerugian dan korban jiwa,” tambahnya.

Om Sol juga menyoroti pentingnya distribusi pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat terkait fenomena alam ini.

Baca Juga: WALHI: BPMA dan DLHK Aceh Jangan Jadi Humas Medco

“Sosialisasi yang masif harus segera dilakukan untuk memberikan informasi utuh tentang berbagai dampak dari fenomena El Nino,” jelas Om Sol.

Dengan upaya mitigasi dan perencanaan yang baik, diharapkan Aceh dapat melindungi masyarakat dan lingkungan dari risiko yang ada.

“Serta menghadapi tantangan Karhutla dan krisis iklim dengan lebih baik,” pungkas Omsol.

Baca Juga