Korban Penipuan Sembako Murah di Banda Aceh Jadi 60 Orang

Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadhillah Aditya Pratama.

KOALISI.co - Sebanyak 60 orang sudah menjadi korban dalan kasus dugaan penipuan bermodus jual beli sembako murah yang telah memakan kerugian mencapai Rp2 Miliar lebih, di Banda Aceh.

Satu persatu korban yang merupakan kaum ibu-ibu yang diduga tertipu membeli sembako murah terus berdatangan ke posko pengaduan yang berada di Mapolresta Banda Aceh.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Fahmi Irwan Ramli melalui Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadhillah Aditya Pratama mengatakan, jumlah korban yang tertipu membeli sembako murah tersebut terus bertambah dan kini telah mencapai lebih dari 60 orang.

Baca Juga:  Penipuan Sembako Murah, IRT di Banda Aceh Rugi Hingga Rp 2 Miliar

“Perhari ini saja korban terus berdatangan ke Mapolresta Banda Aceh untuk membuat pengaduan, kini telah mencapai lebih dari 60 orang dari yang sebelumnya hanya 53 orang. Dan jumlah kerugianya juga berbeda - beda,” kata Fadhillah, Rabu 1 Maret 2023.

Kemudian, Fadhillah mengatakan, bahwa kasus tersebut kini masih dalam penanganan pihaknya dan dia meminta kepada masyarakat yang menjadi korban untuk segera melaporkan ke aparat kepolisian dengan membawa barang bukti.

"Kasus ini telah masuk dalam tindak pidana penipuan lantaran para korban telah membeli sembako kepada seseorang yang berinsial NB dengan harga murah. Namun, sembako tersebut tak kunjung diterima oleh para korban, sehingga dalam kasus ini korban merasa dirugikan," terangnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penimbun 1,5 Ton Solar Subsidi di Langsa

Adapun modus kasus dugaan penipuan ini para korban yang merupakan kaum ibu-ibu membeli sembako berkedok murah seperti minyak goreng, beras, gula pasir dan sirup dan para korban membeli dengan tujuan untuk menjualnya kembali.

"Bisnis ini dilakukan dengan cara mempromosi secara offline atau dari mulut ke mulut, dan para korban tertarik karena harga sembako tersebut relative murah dibandingkan dengan toko grosir lainya," jelasnya.

Sehingga, para korban melakukan transfer sejumlah uang kepada pelaku tapi sembako tersebut tak kunjung diterima oleh korban. "Saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi untuk dilakukan penyelidikan," pungkasnya.

Komentar

Loading...