Aceh Bagi Kami Seperti Rahim Ibu

6 Tempat Wisata Paling Asyik di Aceh
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. (Instagram/@hendra_097)

Bagi kami, Aceh seperti ibu yang selalu kami rindukan kehadirannya, baik ketika senang maupun susah. Seperti lirik lagu Aceh Tanoh Lon Sayang yang sering dinyanyikan muda mudi Aceh. Bagi kami, Aceh bukan sekedar daerah, melainkan suatu kebanggaan entitas kesukuan yang turut menyemarakkan keberagaman di tanah air. Bagi kami, Aceh istimewa dan perlu untuk terus dijaga keistimewaannya. Mengapa perlu terus dijaga keistimewaannya? Karena Aceh adalah wajah Indonesia dari ujung barat Pulau Sumatera. Oleh karena itu, masyarakatnya tidak boleh terlihat bodoh, miskin dan tidak sejahtera. Malu nanti pada negara-negara tetangga.

Keistimewaan di Aceh, seperti pemberlakuan Syariat Islam harus menjadi kekuatan ekonomi baru, dan bukan malah menjadi momok menakutkan bagi investor dan wisatawan. Kami yakin, jika fenomena halal tourism dan ekonomi syariah dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan stake holder terkait, maka dapat menjadi energi sekaligus semangat baru bagi kemakmuran rakyat Aceh. Sejarah pun telah membuktikan, bahwa kita bangsa besar yang penduduknya amat berdikari. Bukan bertopang dagu sembunyi tangan. Maka daripada itu, kekayaan alam dan budaya Aceh harus mampu dikelola oleh anak-anak bangsanya sendiri. Tidak boleh bilang tidak bisa. Kurang pintar, belajar! Toh kita telah membuktikan pada dunia, bahwa kita adalah bangsa yang mampu bangkit dari dahsyatnya gelombang tsunami dan berdamai dengan masa lalu yang penuh tumpah darah. Artinya, kita adalah bangsa yang terus melihat ke depan.

Pendidikan di Aceh juga tidak boleh terpuruk, sebab konflik berkepanjangan itu telah usai. Ujeun ka pirang dan nelayan pun sudah bisa kembali melaut. Kami yakin dan percaya, banyak anak Aceh yang caroeng dan hebat yang dapat menjadi lokomotif kemajuan di Aceh dalam skala yang besar. Maka daripada itu, bek neu sia-siakan.. Berita-berita seputar Aceh pun jangan lagi seputar sabu dan ganja. Masyarakat Aceh harus mulai berbenah dan memperbaiki citra buruk tersebut di mata orang lain. Aneuk muda Aceh bek le gadoh gelek dan pemberlakuan syariat Islam jangan tebang pilih, serta terwujudnya tata kelola pemerintahan di Aceh yang bersih dari korupsi.

Terakhir, sebagaimana rahim ibu, kehangatan di Aceh perlu dijaga tidak hanya dari sisi perdamaian, melainkan juga dengan mewujudkan kesejahteraan di bumi Serambi Mekkah. Baldatun Tayyibatun Warrabbun Ghafur. Perjalanan Aceh masih cukup panjang untuk mengembalikan sejarah kejayaan peradabannya di masa lalu. Daerah Aceh Tanoh Lon Sayang.. nibak tempat nyan lon udep matee.. Krue Seumangat!

Komentar

Loading...